Welcome ^_^

Minna, Welcome ^_^

Jumat, 07 Mei 2010

SADISME!!!!

Aku sering mendengar orang-orang di sekitarku (bahkan mungkin aku sendiri,hehehe ^^ ) mengatakan : “Ihhh,bu guru ‘A’ sadis banget,masa ngsih pr segudang menjelang ujian!”,atau : “Cih,si ‘B’ kemarin pergi belanja ga ngajak-ngajak,sadis banget sih dia!Huh!!!”
Nah,sebenarnya kata-kata itu sangat tidak tepat.Walaupun bu guru ‘A’ memberikan segudang,atau bahkan dua gudang pr,beliau tidak pantas disebut sadis.
Mengapa?Pertama sekali,marilah kita membaca pengertian tentang :

Apa itu sadisme?

Istilah sadisme diambil dari nama seorang bangsawan,―yang juga penulis filsafat-,yang dalam meraih kepuasan seksual,cenderung menyakiti dan menyiksa wanita pasangannya tanpa belas kasihan,yaitu Donatien Alphonse François Marquis de Sade.Tulisan filsafatnya beraliran kebebasan ekstrim dan tak terikat dengan etika agama atau hukum,dengan prinsip utama pengejaran kepuasan personal.Sade ditahan di beberapa penjara dan rumah sakit jiwa selama 29 tahun.
Kata sadisme selanjutnya berpindah makna menjadi penyiksaan gila-gilaan,meraih kepuasan seksual dengan menyakiti,dan seluruh bentuk penyiksaan tubuh,seperti memukul,mencambuk,menggigit,merobek perut,melecehkan secara keji,dan bentuk penyiksaan lainnya.
Seorang yang sadis ialah seseorang yang meraih ketenangan batin atau kepuasan seksual dengan melakukan berbagai jenis penyiksaan,seperti memukul,mencaci-maki,bahkan membunuh orang lain.Ia mengidap sejenis kegilaan yang teramat berat.Ia akan memukul,mencambuk,dan menginjak-injak sang korban sampai berlumuran darah.Dan hal ini tidak membuatnya merasa iba atau kasihan,malah ia justru akan merasa senang dan bahagia.

Hmm...lantas,samakah sadisme dengan kecenderungan mengganggu dan menyakiti?

Tidak.Perbedaan seorang sadis dengan seorang yang cenderung mengganggu dan menyakiti orang lain ialah bahwa seorang yang cenderung mengganggu dan menyakiti orang lain,melakukan tindakan tersebut lantaran merasa orang lain akan mengganggu dan menyakitinya.Sementara seorang yang sadis,akan merasa senang dengan melakukan perbuatan kejam dan bengis tersebut.Dengan tindakan sadisnya itu,ia hendak menguasai orang lain dan menjadikannya sebagai budak yang akan memberikan kepuasan dan kebahagiaan baginya.
Seorang yang sadis akan selalu berusaha memperoleh kekuatan untuk menundukkan orang-orang di sekitarnya.Oleh karena itu,pelaku sadisme akan tergugah melakukan tindakan yang kejam dan bengis tatkala berhadapan dengan seorang yang lemah.Ia akan terus mencari orang-orang yang lemah agar bisa mempraktikkan kekejamannya.Sementara orang yang biasa mengganggu dan menyakiti orang lain,tak ubahnya ibarat kalajengking yang akan menyengat siapa saja,yng kuat dan yang lemah.Dan,seorang yang sadis akan merasa senang saat menyiksa korbannya,sementara seorang yang cenderung mengganggu dan menyakiti orang lain akan merasa iba saat orang yang disakitinya menderita,dan ia akan menyesali perbuatannya.

Berikut adalah beberapa fator yang menyebabkan tumbuhnya sadisme :

>>Kekurangan dan kemiskinan
>>Kedisiplinan
>>Perasaan putus asa
>>Kelainan jiwa
>>Berbagai benturan kejiwaan

Hakikat sadisme,antara lain :

>>Sadisme bersumber dari keinginan agar tidak seorangpun mencampuri urusannya dan semua berada di bawah kendali kekuasaannya.
>>Sadisme adalah sejenis upaya menghilangkan penderiaan dengan melakukan berbagai tindakan keji.
>>Sadisme bersumber dari keinginan membalas dendam dan perseteeruan yang mengubah seseorang menjadi haus darah,sehingga terdorong melenyapkan rasa haus tersebut.

Contoh Sadisme :

Akar dari sadisme adalah kegilaan yang berhubungan dengan pemuasan kecenderungan seksual (sadisme seksual),dan hal ini juga berlaku pada anak-anak di masa baligh dan remaja,atau secara umum anak-anak pascabaligh.Namun demikian,berdasarkan hasil penelitian para psikoanalis,ditemukan adanya bentuk lain dari sadisme,yaitu sadisme yang tidak berbau seksual,namun kesenangan dan kegembiraan terhadap tindak kekejaman yang dilakukannya (sadisme non-seksual).
Sadisme tumbuh karena berbagai faktor,di antaranya yaitu : kekurangan dan kemiskinan,kedisiplinan,perlakuan kasar oleh orang tua,perasaan putus asa,kelainan jiwa,serta berbagai benturan kejiwaan.
Salah satu bentuk sadisme dalam remaja adalah kasus penyiksaan terhadap Junko Furuta,seorang gadis berkebangsaan Jepang berumur 16 tahun dari Saitama pada tahun 1988,dimana empat orang laki-laki yaitu A (18 tahun),B (17 tahun),C (16 tahun),dan D (17 tahun) menculik Furuta saat ia sedang dalam perjalanan menuju tempatnya bekerja sambilan dan menyekapnya dalam rumah yang dimiliki oleh orang tua C.Furuta ditahan selama 44 hari di rumah tersebut sebelum akhirnya dia mati dalam keadaan mengenaskan.Selama ditahan,Furuta diperkosa berkali-kali,dipaksa memakan kecoak,meminum air kencingnya sendiri,dibakar dengan korek api (karena mencoba menelepon polisi),ditendang,dipukuli,dan mereka bahkan memotong pentil di dada kiri Furuta serta memasukkan berbagai jenis benda asing ke dalam vaginanya,misalnya,rokok,botol.tusuk sate,gunting,dan kembang api yang dinyalakan.Furuta juga digantung dan dijadikan sasana untuk berlatih tinju.Pada hari ke 44,dengan menggunakan alasan kalah bermain mahyong,keempat laki-laki tersebut menjatuhkan barbel besi ke atas perut Furuta,menuang cairan korek api ke kaki,tangan,perut,serta wajah Furuta dan membakarnya.Furuta meninggal tidak lama kemudian.Setelah kematian Furuta,mereka mengisolasi tangan dan kakinya menjadi satu,memasukkan mayatnya ke dalam sebuah drum berukuran 55 galon,dan memenuhinya dengan semen.Setelah itu,tong tersebut dibuang di Koto, Tokyo dan mayatnya baru ditemukan setahun kemudian.
Dalam kesaksian di pengadilan,keempat laki-laki itu mengatakan bahwa orang tua C dan lebih dari 100 orang tahu bahwa Furuta disekap di rumah mereka,namun orang-orang tersebut tidak berani mengambil tindakan apa pun karena diancam oleh A yang saat itu merupakan pemimpin yakuza (sindikat kejahatan/gangster di Jepang) kelas rendahan.Furuta pun telah memohon berkali-kali kepada orang tua C agar membantunya melarikan diri,namun orang tua C menolak dengan alasan anaknya punya banyak koneksi penjahat,dan mereka tidak ingin ikut campur dalam masalah ini.
keempat laki-laki tersebut diberi keringanan hukum dengan dinyatakan bersalah dalam tuntutan membuat luka-luka fisik yang menyebabkan kematian dibandingkan tuntutan pembunuhan.Meskipun mereka disidangkan sebagai orang dewasa,pengadilan Jepang yang menangani kejahatan yang dilakukan oleh orang di bawah umur tetap menyembunyikan identitas asli mereka.Orang tua A kemudian menjual rumah mereka dengan harga maksimum lima puluh juta yen atau lima milyar rupiah sebagai kompensasi untuk keluarga Furuta.Ketua dari kelompok pembunuh Furuta ini dipenjara 8 dan pada tahun 2004,setelah dibebaskan,ia kembali masuk penjara selama 7 tahun karena tuduhan pemukulan.

Contoh lain dari pelaku sadisme,yaitu :
>>Raja-raja kuno yang,dalam mencari keriangan dan kenikmatan,melepas para tawanan agar menjadi mangsa empuk singa atau harimau lapar.Para budak mesti menghadapi cakar tajam binatang buas tersebut hingga tubuhnya tercabik bersimbah darah dan menjadi santapan lezat binatang lapar itu.
>>Stalin dan Hitler.
>>Orang-orang kulit putih di Amerika Serikat,yang mana,mereka menangkap seorang kulit hitam dan membaringkannya di tengah lapangan.Mereka berkerumun di sekitarnya,dan melakukan berbagai penyiksaan,seperti menyundut muka dan tubuh korban dengan bara rokok.Jerit pilu sang korban malah membuat mereka tertawa riang.

Ciri-Ciri Pelaku Sadisme :
Orang-orang sadis yang berada di tengah-tengah masyarakat amat sulit dikenali dan diketahui.Benar,mereka adalah orang-orang keras dan kejam,akan tetapi mereka memiliki penampilan yang lembut,jujur,dan baik budi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang terdapat pada pelaku sadisme berdasarkan penelitian psikoanalis.
1. Pelaku sadisme adalah orang yang penakut.Oleh karena itu,mereka selalu menutup diri dan menjaga agar tak seorang pun mengetahui kondisi dan perbuatannya.
2. Mereka adalah orang yang pemalu dan merasa amat bersedih serta kecewa lantaran tidak bisa menjalin hubungan dengan orang lain.
3. Mereka adalah orang-orang lemah yang lemah yang berusaha menyiksa orang dengan kekuatan absolut.
4. Mereka tidak memiliki perasaan manusiawi dan tidak merasa iba saat menyiksa korbannya.
5. Mereka tidak mampu menyimpan rahasia dan selalu merasa tidak aman.

Dampak Sadisme :
Sadisme memiliki dampak yang sangat krusial dan mengancam kehidupan individual maupun sosial.Lingkungan dimana pelaku sadisme berada dan keluarga sekitarnya tidak akan aman dari tindak kejahatannya dan tidak akan dapat tidur dengan tenang.Bahaya selalu mengancam kehidupan anak-anak mereka.
Seorang yang sadis,di satu sisi akan merasa benci dan berburuk sangka kepada orang lain,sehingga menyakitinya.Di sisi lain,ia berburuk sangka dan muak kepada dirinya sendiri lantaran ulah dan perilakunya yang selalu sibuk merancang rencana untuk melakukan kejahatan kepada orang lain sehingga melalaikan jalan menuju pertumbuhan dan kesempurnaan.Buruk sangka dan kelalaian tersebut akan senantiasa bergayut sehingga membuatnya menjadi bengis dan kejam.
Selain itu,perilaku sadis juga dapat menular,dan pelaku sadisme juga akan terkucilkan serta tersingkirkan dari tengah masyarakat.

Cara Pembenahan Sadisme :
Dalam membenahi dan menjauhkan anak-anak dari perbuatan sadisme,orang tua atau wali dari anak tersebut harus melenyapkan berbagai faktor yang dapat menumbuhkan sadisme pada sang anak,memenuhi kebutuhan anak secara wajar agar anak tidak merasa kekurangan,menghapus peraturan dan tata tertib yang terlalu berat dan mengekang mereka,menciptakan suasana kehidupan yang hangat,saling pengertian,dan harmonis,melakukan suatu usaha agar anak menjadi cenderung pada norma-norma agama,akhlak,dan sosial,dan lain sebagainya.

Nah,dari berbagai penjelasan di atas,kita mengetahui bahwa memberikan pr itu tidak termasuk perbuatan sadis.Karena itu,janganlah menghakimi guru atau siapa pun juga sebagai ‘orang yang sadis’,jika memang perilaku mereka tidak mengarah pada sadisme.
Sekian!Maaf jika ada kata-kata tulisan-tulisan yang menyinggung perasaan kalian.^_^